Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang
digunakan untuk membuat, mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir
berantai pada laju yang tetap. Berbeda dengan bom nuklir, yang reaksi
berantainya terjadi pada orde pecahan detik dan tidak terkontrol.
Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini,
reaktor nuklir paling banyak digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor
penelitian digunakan untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk
penelitian. Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk memproduksi
plutonium sebagai bahan senjata nuklir.
Saat ini, semua reaktor nuklir komersial berbasis pada
reaksi fisi nuklir, dan sering dipertimbangkan masalah risiko keselamatannya.
Sebaliknya, beberapa kalangan menyatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir
merupakan cara yang aman dan bebas polusi untuk membangkitkan listrik. Daya
fusi merupakan teknologi ekperimental yang berbasi pada reaksi fusi nuklir. Ada
beberapa piranti lain untuk mengendalikan reaksi nuklir, termasuk di dalamnya
pembangkit thermoelektrik radioisotop dan baterai atom, yang membangkitkan
panas dan daya dengan cara memanfaatkan peluruhan radioaktif pasif, seperti
halnya Farnsworth-Hirsch fusor, di mana reaksi fusi nuklir terkendali digunakan
untuk menghasilkan radiasi neutron. Meskipun umat manusia telah menguasai daya
nuklir baru-baru ini, reaktor nuklir yang pertama muncul dikendalikan oleh
alam. Lima belas reaktor fissi nuklir alami telah ditemukan di tambang Oklo,
Gabon, West Africa. Pertama ditemukan pada tahun 1972 oleh ahli fisika Perancis
Francis Perrin. Reaktor alami ini dikenal dengan sebutan Reaktor Fossil Oklo.
Reaktor-reaktor ini diperkirakan aktif selama 150 juta tahun, dengan daya
keluaran rerata 100 kW. Bintang-bintang juga mengandalkan fusi nuklir guna
membangkitkan panas, cahaya dan radiasi lainnya. Konsep reaktor nuklir alami
diajukan pertama kali oleh Paul Kuroda pada tahun 1956 saat di Universitas
Arkansas.
Enrico Fermi dan Leó Szilárd, pertama kali membangun reaktor
nuklir Chicago Pile-1 saat mereka di Universitas Chicago pada 2 Desember, 1942.
Reaktor nuklir generasi pertama digunakan untuk menghasilkan
plutonium sebagai bahan senjata nuklir. Selain itu, reaktor nuklir juga
digunakan oleh angkatan laut Amerika (lihat Reaktor Angkatan Laut Amerika
Serikat) untuk menggerakkan kapal selam dan kapal pengangkut pesawat udara.
Pada pertengahan 1950-an, baik Uni Sovyet maupun negara-negara barat
meningkatkan penelitian nuklirnya termasuk penggunaan atom di luar militer.
Tetapi, sebagaimana program militer, penelitian atom di bidang non-militer juga
dilakukan dengan rahasia.
Pada 20 Desember 1951, listrik dari generator yang
digerakkan oleh tenaga nuklir pertama kali dihasilkan oleh Experimental Breeder
Reactor-I (EBR-1) yang berlokasi di Arco, Idaho. Pada 26 Juni 1954, pukul 5:30
pagi, PLTN pertama dunia utnuk pertama kalinya mulai beroperasi di Obninsk,
Kaluga Oblast, USSR. PLTN ini menghasilkan 5 megawatt, cukup untuk melayani
daya 2,000 rumah.
PLTN skala komersial pertama dunia adalah Calder Hall, yang
mulai beroperasi pada 17 Oktober 1956 [4]. Reaktor generasi pertama lainnya
adalah Shippingport Reactor yang berada di Pennsylvania (1957).
Sebelum kecelakaan Three Mile Island pada 1979, sebenarnya
permintaan akan PLTN baru di Amerika Serikat sudah menurun karena alasan
ekonomi. Dari tahun 1978 sampai dengan 2004, tidak ada permintaan PLTN baru di
Amerikat Serikat , meskipun hal itu mungkin akan berubah pada tahun 2010 (
lihat Masa depan industri nuklir).
Tidak seperti halnya kecelakaan Three Mile Island,
kecelakaan Chernobyl pada tahun 1986 tidak berpengaruh pada peningkatan standar
reaktor nuklir negara barat. Hal ini dikarenakan memang reaktor Chernobyl
dikenal mempunyai desain yang tidak aman , menggunakan reaktor jenis RBMK, tanpa
kubah pengaman (containment building) dan dioperasikan dengan tidak aman, dan
pihak barat memetik pelajaran dari hal ini .
Pada tahun 1992 topan Andrew menghamtam Turkey Point Nuclear
Generating Station. Lebih dari US$90 juta kerugian yang diderita, sebagian
besar menimpa tangki penampungan air dan cerobong asap pembangkit listrik
berbahan bakar fossil (minyak/batubara) yang ada dilokasi, tapi containment
building tidak mengalami kerusakan. Hingga tahun 2006, Watts Bar 1, yang akan
beroperasi pada tahun 1997, adalah PLTN komersial Amerika Serikat terakhir yang
akan beroperasi. Hal ini biasanya dijadikan bukti berhasilnya kampanye anti
PLTN/nuklir dunia. Tetapi, penolakan politis akan nuklir hanya berhasil terjadi
di sebagian Eropa, Selandia Baru, Filipina dan USA. Bahkan di USA dan seluruh
Eropa, investasi pada penelitian daur bahan bakar nuklir terus berlanjut, dan
dengan prediksi beberapa ahli akan kelangkaan listrik , peningkatan harga bahan
bakar fossil dan perhatian akan emisi gas rumah kaca akan memperbarui kebutuhan
PLTN.
Banyak negara yang tetap aktif mengembangkan energi
nuklirnya termasuk diantaranya Jepang, China dan India, kesemuanya aktif
mengembangkan teknolgi reaktor thermal dan reaktor cepat. Korea Selatan dan USA
hanya mengembangkan teknolgi reaktor thermasSouth, Afrika Selatan dan China
mengembangkan versi baru Pebble Bed Modular Reactor (PBMR). Finlandia dan
Perancis aktif mengembangkan energi nuklir; Finladia mempunyai European
Pressurized Reactor yang sedang dibangun oleh Areva. Jepang membangun unit yang
beroperasi pada tahun 2005.
Pada 22 September 2005 telah diumumkan dua lokasi baru di
USA yang telah dipilih sebagai lokasi PLTN.
0 comments:
Post a Comment